Tragedi dijakarta
Sebuah mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam menabrak 12 orang pejalan
kaki di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Lima orang tewas di tempat,
kemudian tiga orang lagi meninggal dunia saat sudah berada di rumah
sakit.
Mobil bernomor polisi B 2479 XI itu dikemudikan seorang wanita
bernama Afriani Susanti, warga Tanjungpriok, Jakarta Utara. Wakil Kepala
Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Jakarta Pusat, Komisaris Gimo
Husodo, menyatakan, sopir dan tiga penumpangnya yang terdiri dari satu
perempuan dan dua laki-laki diamankan polisi.
Gimo menyatakan, sopir ditemukan tak memiliki surat izin mengemudi
(SIM) kendaraan roda empat. Bahkan saat Surat Tanda Nomor Kendaraan
mobil bernomor polisi B 2479 XI itu diminta, dia hanya bisa menyerahkan
fotokopi STNK atas nama Deden Rohendi.
Gimo menengarai, saat kejadian, mobil dalam kecepatan tinggi dari
arah Gambir menuju arah Tugu Tani. Di dekat lampu merah Gambir menuju
Jalan Ridwan Rais, pengemudi berusaha mengerem karena para pejalan kaki
yang usai bermain futsal menyeberang. “Mau mengerem ternyata rem blong,”
kata Gimo. “Jadi penyebabnya bukan karena sopir mabuk.”
Karena tak bisa direm, setir dibanting ke trotoar namun akibatnya
mobil terguling-guling menimpa sejumlah pejalan kaki dan remaja yang
baru saja bermain futsal itu.
Mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam yang menewaskan delapan orang di
Jalan Ridwan Rais, Jakarta, ternyata disetir seorang perempuan
berinisial AS. Di dalam mobil terdapat tiga penumpang (satu perempuan
dan dua laki-laki), namun meski mobil sempat berguling-guling, mereka
semua dalam keadaan baik-baik saja.
Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Jakarta Pusat,
Komisaris Gimo Husodo, menyatakan, sopir dan penumpang sekarang
diamankan di Kantor Polisi Sektor Lapangan Banteng, Jakarta.
Gimo menyampaikan, analisis sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong.
Selain itu, sopir ditemukan tak memiliki surat izin mengemudi (SIM)
kendaraan roda empat. Bahkan saat Surat Tanda Nomor Kendaraan mobil
bernomor polisi B 2479 XI itu diminta, dia hanya bisa menyerahkan
fotokopi STNK atas nama Deden Rohendi.
Gimo menengarai, saat kejadian, mobil dalam kecepatan tinggi dari
arah Gambir menuju arah Tugu Tani. Di dekat lampu merah Gambir menuju
Jalan Ridwan Rais, pengemudi berusaha mengerem karena para pejalan kaki
yang usai bermain futsal menyeberang. “Mau mengerem ternyata rem blong,”
kata Gimo. “Jadi penyebabnya bukan karena sopir mabuk.”
Karena tak bisa direm, setir dibanting ke trotoar namun akibatnya
mobil terguling-guling menimpa sejumlah pejalan kaki dan remaja yang
baru saja bermain futsal. Akibatnya, 12 orang terkena tabrakan. Tiga
orang langsung tewas di tempat, langsung dilarikan bersama tiga orang
lainnya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan enam orang lain dilarikan
ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Terbaru, berdasarkan
informasi dua rumah sakit, total sudah delapan orang yang tewas.
Selasa, 31 Januari 2012
Tabrakan maut
01.39
No comments
0 komentar:
Posting Komentar